RINDU KASIH

Malam penuh doa penawar rindu kasih..
Munajatkan maha cinta diatas cinta..
(KCB versi nasyid)

Malam pun kian pekat, suasana hening mulai menghantui. Jiwa berkelana mencari diri yang hilang diiringi doa berharap kasih sejati. Ya habibi jika bukan karena cinta-Mu ku tak tahu kemana diri kan melangkah. Teringat akan sepenggal lirik nasyid;

Alangkah nestapa jalan dalam kegelapan
Bagai dalam lorong gua yang gulita
Setiap langkah penuh ketakutan dan keraguan
Kepala terluka terbentur
Badan tergesek kaki terpeleset
Dari waktu ke waktu hanyalah kecemasan…

(Aa Gym)

Fatomorgana yang menawarkan sejuta kenikmatan semu selalu menggoda untuk dicicip hingga mencandu dan akhirnya terpenjara dibawah budak nafsu. Meski kusadar cinta ini tak bisa sempurna namun dalam dada kuharap dirimulah yang bertahta. Semakin kuarungi samudra kehidupan semakin terasa besar arus yang mengguncang sedang diri terombang ambing namun azzam harus tetap terjaga bagai karang.

Hari esok kan menjelang, kuharap bermimpi seindah lukisan malamMu di malam ini. Oh..”NikmatNya manakah yang kau engkau ingkari..” begitu syahdu terdengar menelusuri relung jiwa. Malam ini ku baca ayat cintaMu dengan penuh makna. Sungguh manusia penuh kerugian, ditengah kenikmatan yang telah diberikanNya masih saja diantara kita lalai untuk memanfaatkannya. Aku tak mau terlena lama dalam buaian angan yang semu, terlalu banyak waktu yang terbuang.

Tapi bukan sekedar perbuatan, Ikhlas mendapatkan cintaMu semoga terpatri disemua itu. Seperti ikhlasnya para Nabi Allah serta pengikutnya (semoga Allah selalu merahmati mereka semua dan semoga kita termasuk didalamnya) yang terasa hingga saat ini dampaknya. Keikhlasan mereka mampu menjadi hikmah terbaik hingga sepanjang masa. Dengan ikhlas hati merasa tentram langkah semakin mantap keberkahan mencipta cahaya diri hingga menerangi kegelapan sekitar. Kebahagian dan kesedihan mereka adalah pelajaran yang berharga bagi kita. Sungguh ini adalah kecintaan mereka terhadap Sang Maha Cinta. Sehingga semua dilakukan dan diterima dengan keikhlasan tanpa mengharapkan imbalan ataupu pujian melainkan mengharapkan cintaNya.

Indahnya manusia ini..

Jadilah rumput yang lemah lembut
Tak luruh dipukul ribut
Bagai karang didasar lautan
Tak terusik dilanda badai. (Hijaz/lukisan Alam)

Tinggalkan komentar