Satu Malam

Nur hidayah

 

Malam telah larut, hanya bertemankan kesunyian

Tetapi mata ini tak jua mengatup

Ada beban yang masih mengusik pikiran

Ada kegundahan yang manggelombang di hati ini

 

Sesuatu yang mampu merubah alam pikir

Tertunduk akan kejahilian diri

Bergoncang jiwa, mencoba mengingatnya

Tersadar akan keangkuhan diri

 

Nalar ini mungkin tak sehebat yang mereka pikirkan

Tetapi nurani ini mampu menembus apa yang mereka kira tak mungkin

Ada sesuatu kekuatan yang maha dasyat

Yang hal ini mungkin mereka juga tak bisa membayangkannya

 

Sungguh tidak adil, pikir mereka

Tapi inilah yang terjadi, inilah keadilan-Nya

Inilah kuasa yang Esa, sentuhan cahaya-Nya bisa menghampiri siapa pun dari hamba-Nya

Curahan kasih-Nya mampu melunturkan pekatnya dosa

 

Tersungkur diri, air mata deras tak terbendung menelusuri relung-relung wajah yang kaku tanpa cahaya

Merasakan kesejukan yang tak terkira dalam sujud, basahi hati yang gersang

Melalang buana ke alam kedamaian di dalam tahmid, tahlil, dan takbir. Jauh dari syahwat yang semu

Mungkin kemabukan yang mereka rasa, tak senikmat apa yang kurasa malam ini

 

Kuharap, malam ini bukanlah sebuah mimpi atas ketakutan seorang hamba

Ketakutan akan dosa-dosa yang mungkin tak terampuni

Ataupun hanya peristirahatan yang sekali ku hampiri dalam hari-hari ku yang penuh kenistaan

Berharap…malam-malam seperti ini akan terus kuhampiri didalam kesyukuran akan limpahan nikmat-Mu.

Amin.

 

3 Responses to Satu Malam

  1. hanif berkata:

    Jadi pengin nangis, skripsinya akh…jangan dilupakan. Saling mendoakan ya supaya cepat selesai.

  2. sastroedi berkata:

    Aduh… ente koq selerane podho ro aku sih…..

  3. edi gunt berkata:

    koq lama bgt nggak ngeblog lagi? wis tak tunggu tulisane je…

Tinggalkan komentar